Masuk Masa Tanam, Petani Padi di OKU Timur Cemas Soal Kelangkaan Pupuk Subsidi, Dampaknya Bisa Begini

oleh
Petani dì Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura tengah membajak lahan sawahnya untuk persiapan masa tanam. Foto: Indra/idsumsel

Selain itu, dalam merawat padi sawah bukan sekedar pupuk saja yang dìbutuhkan para petani.

Namun ada juga pestisida yang lain seperti racun hama, racun rumput, pembasmi keoang dan sebagainya. Tentun semua itu butuh biaya.

Untuk membasmi hama Walang Sangit, ia membeli pestisida dengan harga Rp 25 ribu per bungkus.

“Tapi kalau tidak mempan, terpaksa kita beli lagi dengan merk lain dan harga lebih tinggi,” katanya.

Belum lagi kata dìa, juga harus membeli racun pembasmi rumput. Jika semua itu tidak bisa terpenuhi, resikonya tentu hasil panen kurang.

“Kalau hasil panen tidak memuaskan tentu kita merugi. Sebab biaya tanam sampai panen cukup besar. Apalagi jika sampai gagal panen, sudah pasti rugi besar,” tuturnya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk, Amin berharap Pemkab OKU Timur dan dìnas terkait bisa membantu agar pasokan pupuk bisa tersedia.

Bahkan, kalau bisa pemerintah dapat menjamin kesedian pupuk subsidi bagi petani kecil seperti dìrinya.

“Iya harapan kita pupuk subsidi tidak langka lagi. Jika pupuk langka, pasti hasil produksi berkurang. Imbasnya petani merugi,” harapnya. (gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.