Mencari Jati Diri Dalam Pembelajaran dimasa Covid-19

oleh

Sitem pembelajaran Manakah yang Tepat untuk Tahun Pelajaran Baru 2021/2022

Oleh: Didi Franzhardi, M.Pd
Ketua STKIP Muhammadiyah OKU Timur

Sudah dua tahun lebih pandemik covid-19 melanda seluruh negeri, tak terkecuali Indonesia. Seluruh sektor lumpuh total, pun demikian tak terkecuali sektor pendidikan.

Berbagai usaha mulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah berusaha melakukan kebijakan-kebijakan supaya dampak dari covid-19 ini tidak begitu terasa. Baik bagi masyarakat dan kegiatan masyarakat dapat kembali seperti semula.

Sektor pendidikan yang juga merasakan dampak dari wabah ini selalui berusaha untuk membuat terobosan-terobosan dan inovasi dalam pembelajaran. Karena sangat disadari bahwa hasil dari sektor inilah nanti yang paling terasa output nya d imasa yang akan datang.

Pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Dari tingkat TK sampai SMA/SMK sederajat, ada dua angkatan d imasa wabah ini yang telah menamatkan pendidikanya.

Dibandingkan tahun pertama, tahun kedua yang tamat di masa codiv-19 ini adalah yang paling mengkhawatirkan, bagaimana tidak untuk tingkat SMP/se-derajat, dan SMA/se-derajat

Mereka hanya menempuh pendidikan 1,5 thn tatap muka sebelum wabah melanda, dan 1,5 tahun lainnya proses belajar secara daring, kemudian  mereka tamat.

Tanpa menyepelekan pembelajaran secara daring, kita ketahui bersama bahwa sistem ini belumlah memberikan hasil maksimal bagi peserta didik.

Kurangnya perhatian dan pemaksimalan penyampain materi dari pihak pendidik, belum lagi peserta didik yang tidak terkontrol. Maksimalkah mereka mengikuti pembelajaran tersebut.

Masalah dari orang tua mereka, dan akhirnya membuat prihatin sendiri, ketika mereka tiba-tiba tamat sekolah d ijenjang yang mereka ikuti saat ini.  

No More Posts Available.

No more pages to load.