Hal ini untuk mendorong penggunaannya dalam komunikasi yang beragam. Sehingga daya hidup bahasa daerah tersebut pada taraf aman dan dìtransmisikan (dìwariskan) dengan baik.
Kemudian, program pelindungan bahasa daerah bertujuan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari. Serta meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah.
Selain itu, revitalisasi bahasa daerah agar bisa dìlaksanakan dengan berbasis keluarga, sekolah, dan komunitas.
Secara khusus, tujuan revitalisasi bahasa daerah ini agar para penutur muda menjadi penutur aktif bahasa daerah. Sehingga dapat mempelajari bahasa daerah dengan menyenangkan dan merdeka.
Kemudian, agar para penutur muda menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah dengan penuh suka cita.
Selanjutnya, agar para penutur muda menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan bahasa daerahnya.
“Selain itu para penutur muda juga mampu menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah,” bebernya.
Sementara, Kadisdikbud OKU Timur Wakimin SPd MM mengucapkan terimakasih kepada BBPSS yang telah melatih dan melakukan pembinaan terhadap kader dan guru-guru.
Menurut Wakimin, berkat binaan BBPSS saat ini guru-guru dì OKU Timur yang telah mendapatkan pengimbasan mencapai 485 orang.
“Saat pertama dulu hanya 2 orang yang menjadi maestro. Kemudian meningkat menjadi 8 orang. Selanjutnya kembali bertambah menjadi 45 orang, dan hari ini alhamdulillah telah sebanyak 485 orang,” ungkap Wakimin.
Wakimin berharap, dengan adanya perkembangan ini kedepan pengimbasan revitalisasi bahasa daerah dì Kabupaten OKU Timur dapat terus meningkat.
“Dari 485 guru ini kita ingin kedepan bisa kembali mengimbaskan terhadap semua guru dì seluruh sekolah. Sehingga kedepan, guru-guru ini juga bisa mengimbaskan kepada siswa-siswi,” tegasnya. (gas).