Pada saat karhutla, banyak aktifitas masyarakat tertanggu, membuat mata sakit dan menyebabkan kebun terbakar.
Supaya tidak terjadi kebakaran lahan, cara bertani kami dengan tidak membakar dan menjaga kebun dari api di musim kemarau.
“Lahan nenas 2 hektar, hasil budidaya buah nenas d ijual ke luar kota dengan omset Rp2 juta per bulan, cukuplah”, kata Roy yang juga kader Sekolah Lapang Petani Gambut.
Senada dengan Saut L Pargaulan, Ketua Poktan Saga Mandir Desa Maura Medak, menyatakan, bahwa selama kurun waktu Oktober 2020 hingga Juni 2021, mengelola demplot pertanian lahan tanpa bakar bersama anggotanya.
Tanaman hortikultura, tanaman pangan dan tanaman perkebunan d ibudidaya oleh anggota kelompok tani. Pengelolaanya dilakuan degan cara lahan tanpa bakar.
“Sekarang ini, sulit orang mau membakar karena akan menyebabkan kebakaran lahan dan juga d ilarang oleh aparat. Lebih baik d ikelola tanpa bakar agar aman, perlu sosialisasikan kepada masyarakat yang masih kurang dan kita perlu dukungan”, pungkasnya. (is02).