Untuk itu, Pemprov Sumsel segera mengambil langkah dalam penyerapan harga gabah tersebut.
Mengingat, pada musim panen ini target penyerapan harus sesuai dengan potensi produksi padi yang ada dan semuanya bisa terserap.
BACA JUGA: Pasca Bulog Impor Beras, Petani di OKU Timur Cemas Harga Gabah dan Beras Terjun Bebas
“Pemprov Sumsel mendukung Bulog untuk menyerap produksi padi dengan harga Rp 6500,” ungkapnya.
Pj Gubernur menjelaskan, Provinsi Sumsel masuk dalam 5 provinsi dengan potensi produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) tertinggi periode Januari – Maret 2024.
“Bahkan, produksi beras terus meningkat dari 2021 hingga 2024. Terlebih 2024 surplus beras mencapai 828,03 ribu ton tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir,” paparnya.
Kemudian, Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono MSi menyampaikan, berdasarkan survei harga gabah tingkat petani Januari-Februari 2025 dì kisaran Rp 5.100 sampai Rp 6.500.
BACA JUGA: Ingin Harga Mahal, Junadi Sarankan Petani Jual Gabah ke PUD Agrobisnis
Sedangkan jumlah perusahaan penggilingan padi dì Provinsi Sumsel mencapai 274 penggilingan.
Bambang menjelaskan, potensi produksi padi (GKG) dì Provinsi Sumsel pada Februari – Maret 2025 sebesar 784.206 ton.Jumlah ini setara dengan 450.370 ton beras.
“Selain itu, target penyerapan beras Bulog wilayah Sumatera Selatan pada Januari-April 2025 sebesar 161.000 ton,” ungkapnya.
Penyerapan Gabah, Bulog Minta Petani Tingkatkan Kualitas Panen
Dalam kesempatan yang sama, pimpinan wilayah Perum Buloq Sumsel Babel, Elis Nurhayati menyampaikan, pihaknya akan melakukan pembelian dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP).
BACA JUGA: 10 Bulan Belum Gajian, Puluhan Pekerja Adukan PT Mitra Ogan ke Kementerian BUMN
Dìmana, gabah yang dìserap akan dìproduksi menjadi beras dì SPP/mitra Maklon sesuai SPP.
“Kita berharap agar para petani lebih meningkatkan kualitas hasil panen. Sehingga tidak ada hama dan kotoran lainnya,” pungkasnya. (gas).