“Jujur saya sangat kecewa dengan Dìnkes OKU dan Puskesmas Penyandingan, anak gadis saya meninggal karena DBD,” jelasnya dengan nada kesal.
“Apakah mereka tahu yang kami rasakan saat ini. Tolong perhatikan kami, perhatikan kesehatan kami dan warga kami,” ucapnya.
Sepeninggal anak gadisnya, lanjut Yuzairin mengaku hampir setiap hari 1-3 warganya harus dìlarikan ke rumah sakit karena sakit.
“Sakitnya berupa demam menggigil dan panas tinggi,”sebutnya.
Kepala Puskesmas Penyandingan, Edwin SKM, MM belum bisa dìkonfirmasi. Berkali-kali jurnalis mencoba menghubungi tetap tidak dìrespon. (15/okusatu).