Oleh: M Akib Aliruddin
(Pemuda OKU Timur)
MANUSIA itu berpeluang memiliki sifat iblis dan berpeluang memiliki sifat malaikat.
Semua itu didasari oleh kepentingan, keyakinan dan mindset yang terpatri lebih dulu.
Semua orang berhak menilai dan berhak juga mengklarifikasi atas apa yang telah terjadi.
Tapi bagaimana apabila sistem mengharuskan waktu yang lama berlangsung baru bisa dìnilai?
Peninggalan kerangka berpikir orde baru maupun orde lama dalam periodik titik kekuasaan masih dìwarisi sampai zaman saat ini.
Padahal saat ini Informasi terbuka lebar, cepat, transparansi, dan semua bisa memikirkannya.
Perpanjangan masa jabatan dapat merusak demokrasi, sangat berbahaya.
Guru besar sejarah modern dì Universitas Cambridge, Inggris (abad 19), menyatakan dalam adagiumnya yang terkenal “Power tends to corrupt, and absolute power corrupt absolutely”
(Kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang mutlak cenderung korup secara mutlak).
Hal lain yang berpotensi adalah abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).