“Masih ada waktu dan kesempatan bagi para calon membuat terobosan dan isu perekat bagi semua kepentingan rakyat,” paparnya.
Isu perekat itu kata Fahmi sangat penting. Sebab akan menjadi energi baru dalam membangun kepercayaan pemilih yang lebih luas dan holistik.
Jika situasi kontestasi Pilkada masih datar dan minim gebrakan, maka rakyat tidak akan memperoleh pencerahan politik apapun.
Fahmi menyebut, masyarakat sangat berharap politik gagasan terlihat dari politisi yang bertarung dì Pilkada 2024.
Jangan menggunakan pola-pola yang sudah basi, seringkali relasi intelektual dengan politisi dan kekuasaan ini tidak jelas
Bahkan ada intelektual yang “dìternak” oleh politisi dan kekuasaan. Yang muaranya ada kehendak saat pemilihan, setelah terpilih jauh dari harapan.
“Calon pemimpin itu jangan hanya turun ketika ada kehendak. Setelah berkuasa justru tak ada kebijakan untuk kepentingan banyak orang,” pungkasnya. (gas).