Polisi Buka Suara Soal Tèmbàkan Gas Air Mata dì Kanjuruhan,  Begini Kronologisnya

oleh
Kapolda Jawa Timur Nico Afinta saat konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022), terkait kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022.(KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Selain itu, juga terdapat 180 orang suporter yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kemudian, ada 13 kendaraan mengalami kerusakan akibat amukan massa suporter Aremania pada kesempatan itu. Sebanyak 10 mobil dinas Polri, yang terdiri dari mobil Brimob, K-9, dan 3 di antaranya mobil pribadi,” kata Nico

Menurut Nico, peristiwa itu terjadi bermula saat suporter Aremania merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar karena tidak terima atas kekalahan Arema FC dari Persebaya.

“Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah,” katanya.

Jajaran keamanan pun berupaya menghalau suporter tersebut, tetapi gelombang suporter yang turun ke lapangan terus mengalir.

“Terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu saksi mata saat insiden itu terjadi, Dwi, menduga banyaknya korban yang berjatuhan akibat tembakan gas air mata  sehingga banyak suporter mengalami sesak napas.

“Selain itu, saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat supporter berlarian akibat tembakan gas air mata,” ungkap Dwi saat dìtemui dì Stadion Kanjuruhan, Sabtu. (kompas.com)

No More Posts Available.

No more pages to load.