Sementara, pelaku Rumidi saat dìtanya mengaku kesal dan tersinggung (sakit hati) kepada korban Wawansyah.
Sebab, adik kandungnya kedapatan mencuri buah sawit, kemudian dì pukuli dan hina oleh korban dengan ucapan “penyakitan”.
“Dio (korban) tu tau dengan aku, dìo jugo bukan aparat, melainkan sipil. Cubo jangan dìtangani, ” ucap pelaku dìhadapan polisi.
Meski demikian, pelaku Rumidi menyesali perbuatannya setelah menghabisi nyawa korban Wawansyah.
“Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban. Saya juga merasa sedih dalam hati,” katanya tertunduk lesu.
BACA JUGA: Ketua RT Desa Gunung Meraksa Ditemukan Tèwà4s Penuh Lukà Tusùkàn
Seperti dìketahui, pelaku Rumidi menghabisi nyawa Wawansyah pada Sabtu pagi 1 Februari 2025 sekira pukul 08.30 wib.
Jenazah Wawansyah dì temukan tak bernyawa berada di siring tepi jembatan Kisam Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang.
Peristiwa penganiayaan tersebut sempat membuat warga setempat heboh. Lalu dengan gerak cepat, Satreskrim Polres OKU berhasil menangkap pelaku melalui pihak keluarga. (**)
Artikel ini telah tayang dì https://okusatu.id/motif-pembunuhan-warga-desa-gunung-meraksa-terungkap-rumidi-saya-minta-maaf/