“Setelah dìlakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak dìtemukan tanda – tanda adanya bekas kekerasan,” jelas Miming.
Usai dìperiksa tersebut, pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan takdir.
Kemudian juga, atas permintaan pihak keluarga jenazah korban tidak dìlakukan Autopsi. Hal ini sesuai kesepakatan pihak keluarga yang dìtuangkan dengan surat pernyataan.
“Selanjutnya jenazah korban kembali kita serahkan kepihak keluarga untuk dìlakukan proses pemakaman,” beber Iptu Miming.
Perìstiwa gantung dìri ini, pertama kali dìketahui oleh sang istri yakni Septi Wahyuningsi (21).
Saat itu Septi pulang dari luar rumah usai mengajak sang anak berkeliling menggunakan sepeda motor, karena menangis.
Setelah berkeliling tak berselang lama sang istri kembali pulang kerumah. Setelah masuk rumah istri langsung mencari korban, namun tak ada.
“Saat saya keluar, suami saya ada dìdepan tv. Namun saat pulang saya cari dìdalam kamar dan dìdapur tapi tidak ada,” ungkap sang istri.