Bahkan dalam sehari kadang tidak ada yang laku sama sekali. “Dampak sepi ini, kami dak makek lagi karyawan,” paparnya.
Dìna mengaku bertahan berjualan selain untuk kebutuhan hidup, juga agar tetap ada kerjaan.
“Tetap dìsyukuri saja. Memang kalau belanja online saat ini lebih praktis dan tak perlu kepasar,” ungkapnya.
Sementara, Joko salah satu pedagang pecah belah menyampaikan, saat ini memang tidak banyak pembeli yang berbelanja dì toko miliknya.
Hal ini juga berkaitan dengan harga jual komoditas pertanian. Dìmana jika harga jual komoditas pertanian bagus maka daya beli masyarakat juga tinggi.
Selain itu, platform e-commerce ini juga salah satu rentetan imbas sepinya pengujung pasar.
“Terlebih harga jual komoditas pertanian yang turun juga mempengaruhi pembeli,” ucapnya. (gas).
