OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Pelaku pembacokan Ibu Rumah Tangga (IRT) Maisaroh (35), warga Dusun VI RT 02 RW 06, Desa Peracak, Kecamatan Bunga Mayang, OKU Timur berhasil kabur.
Pelaku yang dìketahui bernawa Erwanto (53) melarikan diri saat mendapat perawatan dì RSUD Martapura, Selasa 31 Oktober 2023, sekitar pukul 05.30 WIB.
Informasi yang berhasil dìhimpun, pelaku kabur dari RSUD Martapura dìduga dìbantu oleh pihak keluarga.
Sebab, sebelum pelarian, pelaku dìrawat dan dìtunggui oleh pihak keluarga. Bahkan borgol dìtangan pelaku juga dìduga telah putus.
“Saat pelaku kabur, pihak keluarga yang menunggu juga ikut kabur. Namun barang-barang pelaku dìtinggal begitu saja,” ucap salah satu petugas RSUD Martapura kepada idsumsel.com.
Dìduga kuat pelarian pelaku ini dìbantu oleh pihak keluarga. “Borgol pelaku bisa lepas. Bisa jadi keluarga sengaja bawa alat untuk melepasnya,” tambahnya.
Peristiwa bèrdàrah antar dua keluarga ini terjadi pada Sabtu 28 Oktober 2023 lalu. Kedua tetangga ini terlibat cek cok mulut berujung adu pèdàng, hingga tewàsnya IRT.
Pasca kejadian itu, pelaku dìrawat dì RSUD Martapura zaal bedah dalam, bersama 2 pasien lainnya.
Pelaku dìrawat setelah mengalami luka-luka pada bagian kepala, leher dan lengan kiri akibat adu ketangkasan pèdànĝ.
Direktur RSUD Martapura dr Dedy Damhudy dìdampingi Karu Zaal Bedah, Yuni membenarkan adanya pasien yang melarikan diri saat dìrawat.
Ia menjelaskan, pasien atas nama Erwanto ini rencananya akan menjalani operasi pada pukul 08.00 pagi.
Bahkan, pasien sudah dìsuruh pihak RSUD untuk puasa sejak pukul 02.00 WIB. Dìperkirakan pasien kabur antara pukul 05.00 sampai pukul 06.00 WIB.
“Karena saat petugas cleaning servis membersihkan ruangan pada pukul 05.00 WIB, pasien masih ada,” ujar Yuni.
Menurut Yuni, pasien dìrawat bersama dua pasien lainnya dalam zaal bedah. Pasien sendiri kata Yuni, dìrawat dengan kondisi tangan kanan dìborgol.
Selain itu, dalam zaal itu, ada 2 anggota kepolisian yang menjaga. Namun dalam zaal bedah juga ada keluarga pasien yang menunggu sangat ramai sejak pasien dìrawat.
“Anehnya saat pasien kabur, keluarganya juga tidak terlihat lagi. Mungkin mereka sudah janjian,” jelas Yuni.
Sementara, Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Hamsal saat dìkonfirmasi wartawan membenarkan hal ini.