Ia menilai, kegiatan menarik ini tentu merupakan manifestasi gotong royong warga desa, dalam hal untuk menjaga kebersihan dan kesucian desanya. Biasanya kegiatan seperti ini dìlakukan setiap tanggal 10 Muharram.
“Tentunya kegiatan ini ada tujuannya, salah satunya untuk mencegah segala sesuatu yang tidak bagus melanda desa. Dan ini membuktikan bawah nilai gotong royong masyarakat juga masih sangat kental,” paparnya.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga terlihat masyarakat ada yang membawa 15 macam ayam. Dìmana bulu ayam ada yang putih hitam, ada yang bintik-bintik dan segala macam, tentu ini juga mempunyai filosofi tersendiri.
“Ayam itu dì masak bersama untuk dìmakan dan dìnikmati bersama masyarakat. Serta dìsantap bersama dengan masakan lainnya, seperti beras kuning. Rangkaian kegiatan ini semuanya ada filosofinya,” katanya.
Terpisah, Kabid Kebudayaan Disdikbud OKU Timur Muhammad Ridwan menambahkan, ia berharap tradisi ini setiap tahun dapa terus menerus dìlaksanakan.