Oleh: Wuri Devita, S.Pd
Guru SMK Negeri I Belitang III OKU Timur
J1urusan-jurusan di sekolah kejuruan yang tidak lagi cocok dengan zaman digital sekarang ini agar mulai dikurangi atau ditutup. Salah satu jurusan yang berada diujung tanduk adalah Jurusan Akuntansi SMK.
Alasannya sederhana, akuntansi yang tak lain adalah suatu bentuk keahlian jasa, memfokuskan diri pada keterampilan mencatat cashflow, membukukan, mengolah dan memilah transaksi, kini telah tergantikan aplikasi komputer.
Terlebih, penggunaan robotics, data analytics, big database, decision support system telah benar-benar mengambil alih pekerjaan seorang akuntan.
Pekerjaan seorang akuntan yang dapat diambil alih teknologi inilah yang menyebabkan jurusan akuntansi di sekolah kejuruan terancam ditutup.
Langgeng Subur Ak., M.B.A., CA., FRICS., yang merupakan Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sekertariat Jendral Kementrian Keuangan Republik Indonesia mengatakan, bahwa terdapat 95 persen kemungkinan keterampilan akuntansi akan tergantikan oleh robot di era big data sekarang ini.
Penetrasi robotika, data analytics, big database membuat efisiensi dan efektifitas pekerjaan akuntan meningkat dibandingkan keterampilan manual seorang akuntan.
Perusahaan tidak lagi mempekerjakan akuntan untuk pengembangan standarisasi atas proses pengelolaan keuangan, sudah ada teknologi yang menggantikannya.
Output yang dihasilkan sistem akuntansi berbasis teknologi inipun lebih akurat daripada perhitungan manusia.
Jurusan akuntansi yang akan di Indonesia ini harus segera mengambil langkah antisipatif dengan melihat kesempatan yang ada.
Jika tidak, jurusan akuntansi di smk akan dimatikan secara paksa karena pemerintah mungkin beranggapan di era ini jurusan akuntansi hanya menambah daftar panjang penganguran yang ada.
Di sisi lain, akuntansi yang menjadi penopang sektor bisnis, dapat kehilangan daya saingnya tatkala mereka tak mempenetrasikan teknologi dalam strategi bisnis dan manajerial usahanya.
Perubahan era tak bisa dihindari tetapi para siswa jurusan akuntansi tak lantas “duduk” berdiam diri. Para siswa jurusan ini harus mampu beradaptasi dan memiliki kemampuan dalam menggunakan aplikasi akuntansi dengan benar dan sempurna.
Untuk itu, jurusan akuntansi harus bertransformasi ke sektor keahlian strategis dan konsultatif. Lulusan akuntansi harus mampu menggunakan dengan baik teknologi decision support system atau sistem pendukung.
Pengambilan keputusan dan sertifikasi kompetensi lulusan sekolah kejuruan jurusan akuntansi harus menjamin mereka fasih menggunakan teknologi, lancar memakai aplikasi komputer.
Menguasai soft skill interpersonal maupun intrapersonal, memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, dan memiliki keterampilan memahami bisnis yang baik agar mereka tidak terkena imbas kepunahan.
Solusi lain juga ditawarkan oleh Muhammad Imran yang merupakan Presiden Direktur Data Breven Asia.
Ia menyarankan siswa jurusan akuntansi harus memulai mempelajari algoritma dan pemrograman komputer sebagai bekal skill dalam penalaran, dan pembuatan aplikasi-aplikasi akuntansi.