Menurutnya, KUA merupakan ujung tombak pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kemudian, Kemenag juga telah membuat tim dari kepegawain untuk mengevaluasi semua lini. Mulai dari aplikasi SRIKANDI, evaluasi E-Kinerja, PUSAKA dan PAK Konversi.
“Mohon kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini semaksimal mungkin. Saat ini semua layanan sudah berbasis tekhnologi tidak lagi menggunakan cara manual,” cetusnya.
Hasanuddin menambahkan, kegiatan ini sendiri dì ikuti sebanyak 25 peserta utusan KUA Kecamatan yang melibatkan Kepala KUA, Penghulu, Operator dan Penyuluh Agama islam.
“Pelatihan ini dìbagi menjadi 2 zona. Untuk zona 1 dì pusatkan dì Aula Kemenag Martapura dan zona 2 dì MAN 1 OKU Timur,” pungkasnya. (jn/gas).







