“Masyarakat juga akan kita edukasi agar saat membuang sampah bisa langsung terpisah. Baik sampah organik, maupun an organik atau sejenis plastik,” bebernya.
Terpisah, H Sugeng Supriyanto selaku akademisi dari STIPER Belitang menjelaskan, proses pembuatan POC Bioenos ini cukup panjang.
Dìmana, air dari limbah sampah awalnya dìalirkan kedalam beberapa kolam penampungan. Kemudian, dari kolam tersebut dìsedot kekolam penyulingan.
Dalam kolam penyulingan itu, nanti air limbah atau Lindi ini akan dìcampur dengan Molase, MOL, ekstrak limbah Buah, Sayuran dan Bawang Merah.
Jadi setelah semuanya tercampur, pupuk Bioenos ini langsung bisa dìgunakan.
“Hasil uji coba kita kemarin, tumbuh kembang tanamannya cukup bagus, dan buahnya sangat lebat,” ungkap Sugeng.
Saat ini kata Sugeng, kolam penampungan yang ada dalam sekali produksi mampu menghasilkan 24.000 liter dalam satu minggu.
“Dari 24.000 liter Lindi ini, bahan baku lainnya seperti Molase, MOL, Ekstrak Limbah Buah, Sayuran dan Bawang Merah hanya diberikan 10 persen saja,” papar Staf Khusus Bupati Bidang Pertanian ini.