“Pas kejadian aku baru nyampai, dan markirkan motor, rencana mau duduk sebentar nonton youtube,” katanya, sambil menjelaskan bahwa yang mengatur pelintasan ada rekannya Yoga.
Yoga mengaku saat baru tiba, bus Putra Sulung warna Biru itu tiba-tiba berhenti tepat dìtengah pelintasan dengan kondisi mesin masih hidup.
Kemudian Anton mendengar suara klakson kereta. Lansung berteriak akan bus cepat maju.
Saat bersamaan, ia juga melihat beberapa penumpang berlari hendak keluar mobil.
“Karena sudah dekat, tabrakan tidak bisa dìhindari. Bahkan ada sekitar 5 penumpang terpental keluar Bus, sembari terseret kereta,” ceritanya.
Dalam kondisi panik, Anton berteriak dan berlari membantu para penumpang yang terpental.
Pasca kejadia, Sopir dan kernetnya langsung kabur dari lokasi kejadian. Namun identitasnya telah berhasil dìantongi.
“Mengenai sopir bus dan kernet masih kabur, tapi identitasnya telah kita kantongi,” ungkap Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK melalui Kasat Lantas AKP Panca Mega Surya.
Meski demikian, Kasat memastikan terdapat satu korban jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan Bus Putra Sulung tersebut.
“Secara umum, korban meninggal 1 orang. Luka-luka ada 17 orang,” kata Panca dìdampingi Kanit Gakum Aiptu Sukri.
Dari 17 korban yang mengalami luka-luka, 15 orang dìrawat dì RSUD Martapura. Sedangkan 2 orangainnya dì rawat dì Baturaja.
“Saat ini pihaknya masih melakukan lidik,” ungkapnya singkat sembari menjelaskan masih mendata jumlah korban secara lengkap. (gas).