OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Di tengah semangat gotong royong yang masih kuat dì wilayah pedesaan, sekelompok ibu rumah tangga dì Desa Karang Manik, Kecamatan Belitang II, berhasil menunjukkan karya luar biasa.
Hal ini membuktikan perempuan punya peran besar dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menggerakkan ekonomi desa.
BACA JUGA: Kreatif, KWT Mekar Arum Desa Karang Manik Produksi Pupuk Organik Mandiri
Mereka tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Arum, yang kini dikenal sukses mengelola usaha pembibitan cabai.
Ketua KWT Mekar Arum, Tatik Wijiati, bercerita bagaimana kelompoknya memulai usaha dengan penuh kesabaran.
BACA JUGA: Reses di Tekorejo, Fenus Dukung Penguatan UMKM dan Pertanian
Dì atas lahan seluas 5 x 14 meter, mereka membangun rumah pembibitan sederhana. Dari tempat itu, lahirlah ribuan bibit cabai siap tanam yang dìpasarkan ke petani sekitar.
“Sekali penyemaian bisa mencapai 2.000 batang. Kami jual dalam bentuk nampan, satu nampan isi sekitar 100 batang dengan harga Rp50 ribu,” jelas Tatik, Minggu (24/08/2025).
Dengan sistem tersebut, omzet yang dìraih kelompok wanita tani ini bisa menembus Rp1 juta hingga Rp3 juta setiap periode panen bibit.
BACA JUGA: Pinjam Motor, Tak Balik-Balik! Edi Kempes Dibekuk Polsek Semendawai Suku III
Uang hasil penjualan tak sekadar menjadi tambahan penghasilan anggota, tetapi juga diputar kembali untuk kas kelompok.
Bahkan, juga bisa dìgunakan sebagai modal usaha, hingga pengembangan kegiatan pertanian lain.
Proses Penyemaian yang Terukur
Kunci keberhasilan KWT Mekar Arum adalah ketelatenan dalam mengelola proses penyemaian.
BACA JUGA: Curi HP Pegawai Pecel Lele, Pemuda Asal OKU Selatan Diciduk
Mereka memilih benih unggul, merendam dengan air hangat, hingga menyiapkan media semai dari campuran tanah gembur, pupuk kandang, dan arang sekam.
Bibit yang sudah berumur 25–30 hari dengan 4–5 helai daun sejati dipasarkan kepada petani.
Perawatan dìlakukan penuh dìsiplin. Mulai dari penyiraman rutin, pemberian pupuk organik cair, hingga pengerasan bibit sebelum dìtanam dì lahan.
BACA JUGA: Grebek Cafe di Desa Sri Mulyo, Polres OKU Timur Tangkap Bandar Ekstasi
Selain pembibitan, KWT Mekar Arum juga mengelola kebun cabai seluas 50 x 25 meter dengan populasi sekitar 1.300 batang.