“Para peserta upacara dìlarang menggunakan alat komunikasi dan berbicara selama upacara berlangsung. Bahkan dering ponsel juga wajib dìmatikan,” kata pemandu acara.
Pantauan awak media, peserta upacara peringatan HUT ke-78 RI ini berasal dari TNI, Polri, ASN dan pelajar. Bahkan sejumlah ormas jug turut hadir dalam upacara.
Upacara pengibaran duplikat sang saka merah putih itu berlangsung khidmat dan dìpimpin langsung Bupati Ir H Lanosin ST.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten OKU Timur, Jumadi S.Sos berang. Bahkan ia mengungkapkan rasa kekecewaan atas ulah bawahannya yang tak menghargai nilai-nilai kebangsaan.
”Sebenarnya kita sudah memberikan Imbauan. Namun dengan terjadinya seperti ini (PNS Main HP) sama saja merusak suasana Hari Kemerdekaan,” pungkasnya. (gas).