Selain itu, juga dìbuatkan jamban komunal. Dengan kapasitas tersebut, AUK dìharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih terhadap 140 KK dì sekitar sumur.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumsel, Kuswanto Nursidik mengatakan, AUK merupakan program reguler dompet dhuafa untuk memberikan air bersih sebagai bentuk sinergi kebaikan dari para donatur dompet Dldhuafa.
“Ini kami menyampaikan amanah dari para donatur Dompet Dhuafa, setelah ini jadi semuanya kami serahkan ke pihak kepala desa dan masyarakat. Perawatannya mohon untuk dìjaga agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya,” ungkap Kuswanto.
Setelah proses pembuatan sumur bor dan jamban komunal selama dua minggu, kini masyarakat Dusun II Desa Sukabumi sudah bisa merasakan air untuk kehidupan.
Namun yang masih menjadi persoalan adalah memastikan air tersebut layak untuk dìminum dan dìkonsumsi atau tidak.
Mengingat sumur yang dìbuat dekat degan sungai Komering dan dìkhawatirkan mengalami peresapan air dari sungai, sehingga memperngaruhi kualitasnua.
“Jadi kita akan kerja sama dengan Labkesda, untuk memastikan kualitas iar tersebut baik atau tidak untuk konsumsi,” terang Tri Hartati, Kepala Gerai LKC DD Sumsel menambahkan.
Peresmian dìlakukan dengan serah terima dan tanda tangan surat perjanjian pemeliharaan. Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumatra Selatan (Sumsel).
Luthfillah Ishak sebagai perwakilan dari tim Pendidikan, Kebudayaan dan Lingkungan Dompet Dhuafa, Tri Hartati. Kepala Gerai LKC Dompet Dhuafa Sumsel, Enda Rukmana, Kepala Puskesmas Cempaka, dan perwakilan dari Dinas Kesehatan OKU Timur. (rel).