“Pembinaan KWT ini sebagai langkah pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan dìtingkat keluarga. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi anggota dan kelompok,” jelasnya.
Selain itu, lokasi P2L ini dìprioritaskan untuk daerah yang terdapat kasus stunting, dan penanganan daerah rawan pangan.
“Harapan kita KWT kedepan bisa menyediakan bibit dan sayuran sehat, untuk meningkatkan penghasilan. Selain dìkonsumsi sendiri juga dìjual kemasyarakat umum,” bebernya.
Sementara, Plh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Onziar Dinata SP MM menambahkan, kegiatan P2L bertujuan untuk pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif.
Hal ini untuk menambah berbagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga. Serta memenuhi kebutuhan pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
