Truk pengangkut hasil bumi dari Desa Pisang Jaya dan Kurungan Nyawa I, II hingga III kini tidak bisa melintas.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Pemotor Honda Beat Tewas Tertabrak Truk Fuso
“Kalau musim panen, semua hasil pertanian lewat sini. Jadi robohnya jembatan ini soal ekonomi warga, bukan sekadar masalah jalan,” tambah Edi.
Akses Antar Desa Putus
Jembatan Sungai Toba yang telah berdiri lebih dari 12 tahun itu merupakan jalur vital penghubung Desa Pisang Jaya dengan Desa Kurungan Nyawa I, II, dan III.
Sejak ambruk, seluruh aktivitas warga lumpuh karena tidak ada akses alternatif. Bahkan, anak sekolah juga sulit melintas karena tak ada jalan lain.
BACA JUGA: Tragedi Orgen Tunggal di Way Halom OKU Timur, Dua Pemuda Ditikam Diduga ODGJ
“Ini satu-satunya jembatan penghubung. Begitu roboh, otomatis masyarakat tidak bisa beraktivitas,” ujar Suwito, Kepala Desa Pisang Jaya, Sabtu (13/9/2025).
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera membangun kembali jembatan dengan kualitas lebih baik dan konstruksi yang kuat.
BACA JUGA: Aneh !! Bapenda OKU Timur Tak Kantongi Data 15 Perusahaan Tambang Jadi Temuan BPK
Bagi warga, Jembatan Sungai Toba adalah urat nadi kehidupan sehari-hari, termasuk akses anak sekolah dan kegiatan pertanian lainnya. (gas).