Ia sangat mengeluhkan kondisi seperti ini. “Kami ini kerja serabutan, penghasilan pas-pasan. Kalau gas saja semahal ini, bagaimana kami bisa hidup tenang?” keluhnya.
Banyak warga menduga lonjakan harga disebabkan oleh ulah oknum pengecer nakal, serta lemahnya pengawasan distribusi.
BACA JUGA: Bejat !! Pria di OKU Timur Setubuhi Anak Tiri Sebanyak 13 Kali
Tidak adanya transparansi juga memperparah keadaan, membuka peluang spekulasi harga.
“Kami cuma ingin keadilan. Ini gas subsidi, bukan untuk dìjual mahal-mahal,” ucapnya.
Warga juga meminta pemerintah untuk memantau dan membenahi dìstribusi, serta lakukan pengawasan secara ketat.
BACA JUGA: Guru Hilang di OKU Timur Terungkap, Yunita Menolak Dijodohkan
“Tolong dulu pak, benahi proses dìstribusinya. Awasi juga penjual nakal,” harap Nuraini, janda lansia di desa itu.
Warga kini mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait segera turun tangan, melakukan pengawasan dan penertiban.
BACA JUGA: Longsor di Bendung Perjaya OKU Timur Makin Parah, Warga Cemas
Jika terus dìbiarkan, kondisi ini tentu akan membuat keresahan sosial. Sebab dampak gas melon mahal dan langka bisa meluas. (gas).