Tokoh masyarakat setempat, Abdul Rahman, turut menyuarakan keprihatinannya.
Ia mengingat peristiwa tragis beberapa tahun lalu ketika seorang remaja meninggal dunia akibat tertimpa batu dì sekitar Bendung Perjaya.
“Kami tidak ingin kejadian seperti itu terulang,” ujarnya.
BACA JUGA: Dua Pelaku Perampokan Sopir Truk Fuso di Minang Baru OKU Timur Ditangkap
Menurut Abdul Rahman, perbaikan secara permanen adalah solusi utama. Kalau hanya dìpasangi tanda bahaya tapi tidak dìperbaiki, tetap saja berbahaya.
“Solusinya harus dìbangun bronjong atau tembok penahan, supaya longsor tidak terus melebar,” tegasnya.
Akses Vital Bagi Masyarakat
Jalan dì pinggir talud Bendung Perjaya bukan hanya menjadi akses ekonomi ke lahan pertanian, tetapi juga menjadi jalur penting untuk aktivitas harian warga.
Longsor yang semakin meluas tanpa adanya pengamanan dinilai sangat membahayakan.
BACA JUGA: Sempat Buron, Sopir Fuso Penabrak Dua Pengendara Ditangkap Polres OKU Timur
Warga berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan bronjong dan perbaikan infrastruktur secara menyeluruh.
Hal ini agar aktivitas masyarakat tidak terganggu dan keselamatan warga sekitar juga tetap terjaga. (gas).