Selain itu muatan lokal budaya komering ini akan terintegrasi dengan pendidikan akhlak mulia, sesuai visi misi Bupati dan Wabup OKU Timur.
“Ini merupakan sejarah baru sejak 18 tahun Kabupaten OKU Timur berdiri,” bebernya.
Khusus untuk guru yang menyampaikan mata pelajaran mulok budaya komering sambung Saefudin, nanti guru yang ada di sekolah akan d ilatih agar bisa menguasai pelajaran mulok budaya komering.
“Guru bukan menjadi hambatan terkait mata pelajaran mulok ini. Sebab mereka akan bisa d ilatih agar paham dengan mata pelajaran itu,” ungkapnya.
Saefudin memaparkan, draf pemetaan materi mulok budaya komering yang segera masuk pelajaran, yaitu bahasa. Bahasa ini terbagi sastra tutur, warah/pisaan/hiring-hiring/ringgok-ringgok/andi-andi.
Namun, mata pelajaran ini, hanya untuk SMP keatas saja. Selain itu, ada juga materi kesenian daerah, antara lain lagu seperti Ombay Akas, Kumoring Dang Lupa, d i Unggak Ijan.
Serta tari Tigol, Milur, Sada Sabai dan Musik ada Kulintang, Terbangan dan Tanjidor.