Selain itu, para pejabat akan menerima piagam kehormatan dari Lembaga Pembina Adat sebagai simbol resmi bergabung dengan keluarga besar masyarakat adat Komering.
BACA JUGA: Proyek Pelebaran Jalan Provinsi di Buay Madang OKU Timur Rawan Kecelakaan
H. Leo menegaskan, gelar adat ini menjadikan ketiga pejabat tersebut bukan lagi tamu, melainkan bagian dari rumah besar masyarakat adat.
Gelar Adat yang Dianugerahkan
Kapolri Listyo Sigit Prabowo dìanugerahi gelar Raja Mangku Bayangkara, melambangkan pemimpin tertinggi kepolisian yang berwibawa, menjadi teladan, serta berkomitmen mendukung ketahanan pangan. Gelar ini dìberikan dari rumah tua keluarga besar Pesirah Adat Martapura.
Sedangkan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima gelar Raja Nata Pangan. Bermakna pemimpin tertinggi dì bidang pertanian yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program menuju swasembada pangan. Gelar ini dìberikan oleh keluarga besar adat Negeri Ratu Bunga Mayang.
BACA JUGA: DPRD Usulkan Pembangunan Jembatan Pisang Jaya di APBD Perubahan
Selanjutnya, Kepala Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mendapatkan gelar Prabu Mangku Balai Pangan. Hal ini melambangkan pemimpin tertinggi urusan logistik pangan nasional, menjaga kualitas, stok, dan ketersediaan pangan rakyat.
Gelar ini dìkukuhkan oleh Pesirah Adat Cempaka.
Simbol Sinergi Adat dan Pembangunan Nasional
Acara pemberian gelar adat Komering ini bukan hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara tradisi dan pembangunan nasional.
BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kunjungi OKU Timur
“Kami berharap dengan semangat adat, para pemimpin bangsa yang hadir semakin teguh mendukung program ketahanan pangan, khususnya dari OKU Timur sebagai lumbung pangan Sumatera Selatan,” pungkas H. Leo. (gas).