“Dulu jalan ini ramai, sekarang sepi karena warga takut lewat. Lubangnya besar-besar, apalagi kalau hujan, bisa bahaya,” tambah Edi.
Kondisi tersebut membuat masyarakat merasa kecewa, namun mereka tak ingin hanya mengeluh.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di OKU, Pran Nekat Habisi Ritamah, Takut Aksi Terbongkar
Dengan semangat gotong royong, warga berharap bisa kembali memfungsikan jalan meski hanya sementara.
Meski demikian, warga tetap berharap upaya swadaya ini dapat membuka mata pemerintah Kabupaten OKU Timur.
Sehingga dapat segera turun tangan dan melakukan perbaikan jalan secara permanen, agar lebih enak dìlalui kendaraan.
BACA JUGA: Penemuan Mayat di Irigasi Perjaya Ternyata Pencuri Perahu, Tewas Tenggelam Usai Dikejar Warga
“Kami sadar gotong royong itu budaya kita. Tapi ini bukan berarti pemerintah boleh tutup mata,” bebernya.
Jalan ini kata dìa, bukan cuma buat warga sini, tapi juga penting untuk ekonomi dan pendidikan warga sekitar.
Perbaikan jalan rusak oleh warga ini menjadi cerminan kekuatan solidaritas sosial dì tengah keterbatasan anggaran dan perhatian pemerintah.
BACA JUGA: Aneh !! Bapenda OKU Timur Tak Kantongi Data 15 Perusahaan Tambang Jadi Temuan BPK
Meski dengan alat seadanya, semangat warga menjadi solusi sementara agar mobilitas dì desa mereka tetap berjalan. (gas).