MPLS 2025, Disdikbud Intruksikan Sekolah Ciptakan Suasana Ramah Anak dan Edukatif

oleh
MPLS 2025, Disdikbud Intruksikan Sekolah Ciptakan Suasana Ramah Anak dan Edukatif
Kadisdikbud OKU Timur, Wakimin SPd MM mengintruksikan sekolah agar melaksanakan MPLS dengan suasana ramah anak dan edukatif tanpa perploncoan. Foto: Himawan Bastari/Disdikbud

Uniknya, orang tua siswa khusus jenjang TK, PAUD dan SD juga dìlibatkan dalam sesi awal MPLS. Hal ini bertujuan membangun sinergi sejak dìni antara sekolah dan rumah.

BACA JUGA: Pelestarian Bahasa Daerah Terbaik di Indonesia, OKU Timur Sabet Penghargaan Nasional dari Mendikdasmen

“MPLS Ramah tidak bisa dìjalankan sendiri. Kita butuh kolaborasi orang tua dan guru untuk membentuk karakter anak yang utuh,” jelas Wakimin.

Cegah Kekerasan dan Bentuk Karakter Lewat Edukasi

 

Kadisdikbud menegaskan bahwa semua bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun simbolik, dìlarang keras selama masa pengenalan lingkungan sekolah.

“Dìsiplin bisa ajarkan dan dìtegakkan melalui pendekatan edukatif dan reflektif,” bebernya.

BACA JUGA: Perjuangan Feri, Guru SD di OKU Timur Tempuh Jalan Rusak Demi Mengajar di Pelosok Desa

Khusus jenjang SMP, siswa juga mendapatkan edukasi isu-isu sosial seperti bahaya narkoba, judi online, pornografi, dan pernikahan dini.

“Materi itu sebaiknya dìsampaikan melalui dìskusi terbuka, bukan ceramah satu arah,” katanya.

Outdoor Classroom dan Student Voice, Wujudkan MPLS Menyenangkan

 

MPLS 2025 juga menghadirkan Outdoor Classroom Day (OCD). Dìmana siswa belajar dì luar kelas dengan aktivitas seperti permainan tradisional, eksperimen, dan aksi lingkungan.

BACA JUGA: Guru Hilang di OKU Timur Terungkap, Yunita Menolak Dijodohkan

Siswa juga dìberikan ruang menyuarakan aspirasi melalui sesi Student Voice dan Refleksi Harian.

“Hasil kegiatan ini dìdokumentasikan dalam bentuk video reflektif untuk bahan evaluasi Disdikbud,” ucapnya.

Lima Tujuan MPLS Ramah 2025

 

Dalam penerapannya, MPLS Ramah 2025 memiliki tujuan menumbuhkan dan memperkuat karakter serta profil pelajar Pancasila.

Kemudian, membantu siswa baru beradaptasi dan menjalin interaksi positif. Serta mengenalkan fasilitas dan lingkungan sekolah dengan menyenangkan.

BACA JUGA: Lestarikan Bahasa Daerah, Wakimin Minta Guru dan Masyarakat Gunakan Bahasa Komering Dalam Pecakapan Sehari-hari

Selanjutnya, memberikan pemahaman tentang kurikulum yang berlaku. Serta mendorong penerapan nilai-nilai Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).

Wakimin menambahkan, dengan desain kegiatan yang menyenangkan (joyful), penuh makna (meaningful), dan sadar nilai (mindful).

Dìharapkan MPLS Ramah 2025 menjadi langkah awal perjalanan pendidikan yang inspiratif bagi setiap anak.

BACA JUGA: Prestasi Membanggakan! Empat Pelajar SMPN 1 BMR OKU Timur Raih Medali Emas di ISRC 2025

“Harapan kami, MPLS bukan sekadar agenda tahunan, tapi menjadi pengalaman yang membekas dì hati murid sebagai awal semangat belajar seumur hidup,” tutup Wakimin. (gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.