Niat Lerai Perkelahian, Scurity PT LPI OKU Timur Tèwàs Bersìmbàh Dàrà4h, Begini Kronologinya

oleh
Korban saat mendapatkan pertolongan medis, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia. Foto: Istimewa

Pelaku datang dengan perawakan marah, dan lansung masuk menuju mes atau bedeng karyawan.

Kemudian, pelaku dìikuti oleh korban. Tak lama kemuadian lalu terjadi keributan dì area bedeng tersebut.

“Karena korban ini merasa ada tanggung jawab terhadap keamanan jadi dìa melerai. Saat itulah korban tèrtùsuk sènjàta tàjàm,” katanya.

Korban pun mengalami luka tusuk dìbagian bawah dada kiri. Setelah itu korban dìlarikan ke klinik, namun karena terluka parah, korban lalu dì bawa ke RSUD OKU Timur.

“Kami lalu mendapat kabar kalau korban meninggal dunia dì rumah sakit,” tutur I Made Gunanta lagi.

Sedangkan pelaku langsung dìamankan sejumlah karyawan dan dìserahkan ke Polsek Semendawai Suku III. Dari Polsek kemudian dìserahkan ke Polres OKU Timur.

I Made memastikan bahwa pelaku bukanlah karyawan PT LPI. Sedangkan untuk motif kedatangan pelaku ke Mes karyawan tersebut, I Made mengatakan tidak bisa menyimpulkan.

“Kalau persoalan apa kami juga kurang tahu, mungkin persoalan pribadi, tapi kami serahkan ke pihak kepolisian untuk mendalami,” ungkapnya.

Karena sudah dìtangani pihak berwajib untuk melakukan pemeriksaan, pihaknya tetap menunggu hasil dari kepolisian.” Kami menunggu saja hasilnya,” jelasnya.

Mewakili manajemen, ungkap I Made Gunanta, ia sudah mendatangi rumah duka, untuk menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.

Sementara itu, Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Hamsal SH membenarkan peristiwa tèwàsnya scurity PT LPI tersebut.

“Iya, kasus penganiayaan berat 351. Sekarang sedang dìlakukan pemeriksaan,” katanya. (rel/gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.