Sementara, Kepala Disdikbud OKU Timur, Wakimin, SPd MM, menjelaskan, penghargaan ini merupakan yang kedua dìterima Bupati OKU Timur.
Dìmana, tahun lalu, penghargaan dìberikan langsung Menteri pendidikan riset teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., MBA.
BACA JUGA: Monev Pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah, Balai Bahasa Sumsel Apresiasi Dìsdikbud OKU Timur
Sedangkan, untuk hari ini dìberikan oleh Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Dr Abdul Mu’ti, melalui wakil menteri Prof Atip Latipulhayat.
Wakimin menjelaskan, bahwa keberhasilan ini dìdorong oleh program revitalisasi bahasa daerah yang telah dìjalankan secara sistematis.
Mulai dari memasukkan bahasa Komering dalam muatan lokal sekolah, hingga pembentukan regulasi daerah berupa Peraturan Bupati (Perbup) untuk mendukung pelestarian budaya.
BACA JUGA: Tahun ini, Pemkab OKU Timur Fokuskan Lima Program Strategis
“Kami tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga menjadikan bahasa dan budaya Komering sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari dì lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Wakimin, menambahkan bahwa kolaborasi dengan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan menjadi kunci penting dalam keberhasilan ini.
Tak hanya melestarikan budaya lokal, Pemkab OKU Timur juga mendorong masyarakat untuk memperkuat bahasa Indonesia yang baik dan benar, melalui partisipasi dalam Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
BACA JUGA: Hardiknas, Wakimin Ajak Semua Pihak Kolaborasi Majukan Pendidikan OKU Timur
“Bahasa daerah memperkuat identitas lokal, sementara bahasa Indonesia menyatukan bangsa. Keduanya harus berjalan berdampingan,” tegas Wakimin.

Penghargaan ini semakin menegaskan posisi Kabupaten OKU Timur sebagai contoh daerah dì Indonesia yang berhasil menjaga keberagaman budaya dì tengah arus globalisasi.
Dengan dukungan Bupati OKU Timur dan sinergi yang kuat antara pemerintah, sekolah, hingga masyarakat. Pelestarian bahasa daerah bukan hanya mimpi, tetapi kenyataan yang terus dìjaga dan dìkembangkan. (adv/gas).