“Kami juga menyediakan paket pengobatan ARV (Antiretroviral) secara gratis bagi penderita,” tambahnya.
Saat ini, seluruh pasien yang terdata telah mendapatkan penanganan medis secara rutin, termasuk konseling dan pendampingan dari tenaga kesehatan.
BACA JUGA: BPKAD Siapkan Uang TPP ASN Rp 35 M, Silahkan OPD Ajukan Pencairan
Selain itu, layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan konseling keluarga juga tersedia dì seluruh Puskesmas.
“Kita terus meningkatkan layanan PDP dì seluruh wilayah, serta gencar melakukan edukasi dan penyuluhan tentang pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat,” jelas Umaidah.
Namun, ia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah stigma negatif dari masyarakat yang menyebabkan penderita enggan memeriksakan dìri.
BACA JUGA: Pelaku Begal Tembak Petani di OKU Timur Ditangkap, Tiga Masih DPO
“Rasa takut akan ketahuan dan malu menjadi hambatan utama. Padahal, deteksi dìni sangat penting agar penderita segera mendapat pengobatan,” tuturnya.
Pemerintah daerah berharap masyarakat dapat lebih terbuka dan sadar pentingnya deteksi serta pencegahan dìni.
BACA JUGA: Polres OKU Timur Ringkus Pelaku Curas Sadis, Beraksi di Tanggul Irigasi
“Dengan penanganan yang tepat, penderita HIV/AIDS tetap dapat hidup sehat dan produktif,” pungkasnya. (gas).