Roti Klatak, Makanan Jadul di Bulan Puasa Sejak Era Belanda

oleh
Roti Klatak, Makanan Jadul di Bulan Puasa Sejak Era Belanda
Roti Klatak kuliner khas bulan puasa yang melegenda sejak era penjajahan Belanda. Foto: Dok/idsumsel

Beberapa jenis roti modern, ada isian atau keragaman toping yang menghiasi kemasan.

BACA JUGA: Pecinta Kuliner Wajib Coba, Menu Sego Entok Asal Belitang Yang Viral di Medsos, Perhari 300 Bungkus Ludes Terjual

Namun, roti ko’ing, justru kebalikannya. Tekstur keras, bentuk bulat permanan dari jaman dulu sampe dì jaman Gen Z.

Selain itu, roti ini rasanya hambar.
Tidak ada isi maupun toping. Kemasannya sangat sederhana, hanya dì kemas dalam plastik kecil biasa.

BACA JUGA: Lestari Resto dan Cafe Buka Cabang di Martapura, Ini 5 Menu Best Sellernya Dijamin Menggoyang Lidah Pecinta Kuliner

Satu kemasan biasanya berisi empat atau lima roti. Ada juga roti isi tiga.
Meski tampilan apa adanya terkesan bercanda, namun roti klatak atau ko’ing sangat identik dengan bulan puasa.

Karena, roti ini dì produksi banyak. Sehingga, sepanjang Ramadhan, hampir setiap toko jajanan menyiapkan roti klatak dalam bentuk balan kecil.

BACA JUGA: Selain Sego Entok, Ini Menu Baru di Luweng Kapok Lombok Dina Wong, Rasanya Endulita Dijamin Bikin Ketagihan

Dari beberapa sumber, roti koing berasal dari Kota Palembang, Sumsel. Roti klatak, menjadi salah satu kuliner khas Palembang, selain pempek, model, tekwan masih banyak lainnya.

Pada era 90 an ke bawahnya, roti klatak sangat banyak peminatnya. Baik untuk campuran es, maupun dì santap bersama air gula atau santan yang dì masak.

Roti Klatak Ada Sejak Era Penjajahan Belanda

 

Roti ko’ing ternyata sudah lama muncul. Produksi sederhana yang pertama kali keluar dì era kependudukan Belanda.

Pada masa itu, masyarakat membuat roti dengan bahan utama gandum. Namun, karena gula sulit di dapat, alhasil roti tersebut dì buat tanpa rasa.

Namun, rasa tawar pada roti ko’ing jadi Identitasnya. Bahwa apapun roti keras tanpa rasa, kerap di sebut ko’ing.

BACA JUGA: Makin Laris, Luweng Kapok Lombok Dina Wong Tambah Menu Sate Entok, Dijamin Menggoyang Lidah

Berdasarkan sumber yang dì dapat, roti ko’ing sudah ada lebih lama lagi. Bahkan, roti tersebut berasal dari luar Indonesia.

No More Posts Available.

No more pages to load.