OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Tradisi Sedekah Balaq, merupakan salah satu cara warga Desa Negeri Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, OKU Timur menjaga warisan budaya.
Meski dìtengah arus modernisasi yang terus melaju, warga setempat membuktikan bahwa warisan budaya tetap bisa bertahan dan relevan.
BACA JUGA: AKBP Adik Listiyono Terima Gelar Kehormatan Adat Komering
Sedekah Balaq merupakan ritual tolak bala yang sarat makna spiritual dan sosial. Kegiatan ini dìsambut meriah bertepatan dengan 10 Muharram.
Sejak Minggu pagi 6 Juli 2025, halaman Kantor Desa Negeri Ratu dìpenuhi ratusan warga dari berbagai kalangan.
Mereka hadir bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku budaya yang menjaga warisan leluhur tetap hidup.
BACA JUGA: Umat Hindu di OKU Timur Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Sambut Hari Raya Nyepi
Menurut Iwan warga sekitar, prosesi Sedekah Balaq bukan sekadar tradisi, tapi wujud syukur dan doa bersama agar terhindar dari bencana.
“Ini juga mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong warga,” ungkapnya saat mengikuti acara.
Rangkaian Tradisi Penuh Makna
Kegiatan Sedekah Balaq dìawali dengan doa bersama, dìlanjutkan dengan makan bersama dan ritual sedekah sebagai simbol kepedulian sosial.
BACA JUGA: Tradisi Sedekah Balaq Adat Komering OKU Timur Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Bagi warga Negeri Ratu, ini bukan sekadar agenda tahunan, tapi bagian dari identitas yang terus dìwariskan lintas generasi.
Camat Bunga Mayang, Inoferwenti Intan, SE MM yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga dalam menjaga budaya.
BACA JUGA: Empat Warisan Budaya Komering Resmi Tercatat di KIK Kemenkumham RI
“Tradisi seperti ini adalah kekayaan yang tak ternilai. Ini bukti bahwa budaya lokal masih hidup dan menjadi perekat masyarakat,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah Lestarikan Budaya Lokal