“Kami minta agar Komisi II DPRD bisa melakukan duduk bersama, agar permasalahan ini mendapat solusi yang tepat,” paparnya.
Sementara, Dedi Susanto (Rojak) selaku pelaksana aksi menyampaikan, saat ini angkutan mobil batubara yang melintas tak mengenal waktu.
Hal ini tentu berdampak buruk dan sangat meresahkan bagi masyarakat OKU Timur. Baik pengendara, maupun bagi warga sekitar jalan raya.
“Terlebih adanya pembukaan stock file dì kawasan perbatasan. Itu juga dampaknya sangat tidak baik,” ungkapnya.
Dalam aksi demo itu, para Anggota DPRD OKU Timur tidak berada dì tempat. Sehingga mereka hanya dìsambut oleh Sekretaris DPRD OKU Timur.
Bahkan, Sekertaris DPRD Kabupaten OKU Timur Kasmir Syamsuddin menyambut para pendemo dì ruang audiensi DPRD OKU Timur.
Setelah pertemuan ini, ia akan segera menyampaikan kepada Ketua dan Anggota DPRD OKU Timur untuk mengatur waktu pertemuan.
“Karena pimpinan dan anggota lainnya sedang tidak ada dìtempat, nanti kita akan agendakan agar para pendemo bisa beraudiensi langsung,” tutupnya. (gas).