“Penyebabnya, karena banyak ibu rumah tangga yang kembali tidak bekerja, karena misalnya suami sudah mulai bekerja pasca pandemi covid-19,” katanya.
Kemudian untuk TPT tahun tahun 2022 naik, indikatornya karena masifnya modernisasi pertanian.
Contohnya marak pemakaian combine atau mesin panen padi sehingga banyak yang tidak kerja lagi.
Tahun 2023 ini TPT kembali turun, karena yang tahun lalu mengangur, akibat modernisasi pertanian, mereka mulai cari sektor lain. Dìantaranya sektor industri pengolahan dan perdagangan.
“Yang muncul misalnya warga membuat bata, genteng dan sebagainya. Kemudian sektor perdaganan itu banyak yang mulai jualan atau UMKM,” tambah Surya.
Jika berdasarkan usia, tingkat pengangguran terbuka ini didominasi usia produktif, yakni usia 15 hingga 21 tahun. Kebanyakan perempuan dan lulusan SMA dan lulus kuliah.
“Karena sekarang, lulusan sekolah ini memilih dalam pekerjaan, mereka tidak mau sembarang kerja. Lebih baik menganggur dulu, sambil nunggu pekerjaan yang cocok,” ujarnya.
Unrtuk menekan angka pengangangguran terbuka ini kata Surya, ia menyarankan pemerintah daerah agar lebih masif membuka lapangan pekerjaan.
Terutama pekerjaan dì bidang modernisasi dan dìgitalisasi pertanian. Sebab, dì Kabupaten OKU Timur pertanian menjadi sektor unggulan.
Tetapi hasil panennya belum dìkelola dengan baik dan banyak langsung keluar daerah.
“Maka saran kita pemerintah daerah secara bertahap menciptakan industri pengolahan hasil pertanian dan modernisasi pertanian. Sehingga bisa mengurangi pengangguran,” pungkasnya. (gas).