OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah beberapa kali mengalami pergantian kepala daerah, yakni Bupati dan Wakil Bupati.
Kabupaten OKU Timur berdiri pada 2004 hasil pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU.
Sejak berdiri menjadi kabupaten baru, OKU Timur langsung dìpimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati yakni Drs Amri Iskandar.
BACA JUGA: Sosok dr Sheila Noberta, Istri Bupati Lanosin Kini Jabat Ketua Puluhan Organisasi
Amri Iskandar memimpin OKU Timur sangat singkat, sebab ia ikut kontestasi Pilkada 2024. Sehingga jabatannya dìgantikan oleh Sujiadi.
Sujiadi menjadi Penjabat (Pj) Bupati OKU Timur kedua. Ia memimpin selama beberapa bulan sejak 2004 hingga 2005.
BACA JUGA: OKU Timur Bonus Demografi, Keuntungan atau Ancaman?
Kabupaten OKU Timur pertama kali melakukan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati pada 2024.
Deru-Kholid Jadi Kepala Daerah Definitif Pertama
Dalam Pilkada 2004 itu, dìmenangkan pasangan H Herman Deru dan HM Kholid MD (Deru-Kholid) untuk memimpin OKU Timur.
Herman Deru dan HM Kholid MD meraih suara terbanyak, sehingga menjadi Bupati dan Wakil Bupati definitif pertama untuk periode 2005-2010.
Kemudian pada Pilkada 2010, pasangan Herman Deru dan HM Kholid MD kembali terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati OKU Timur.
Herman Deru-Kholid MD menjadi Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur definitif kedua untuk periode 2010-2015.
Saat jabatan Herman Deru-Kholid MD habis, Pemprov Sumsel menunjuk Penjabat (Pj) Bupati OKU Timur untuk mengisi kekosongan jabatan.
Richard Cahyadi menjadi Penjabat Bupati OKU Timur sejak 2015 sampai dengan 2016 atau hingga dìlantiknya Bupati dan Wabup terpilih.
Kholid-Fery Jabat Bupati dan Wabup Ketiga
Selanjutnya, hasil Pilkada 2015, HM Kholid MD dan Fery Antoni terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati OKU Timur.
Kholid-Fery dìlantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur definitif ketiga untuk periode 2016-2021.
BACA JUGA: Gemparkan Dunia, Sosok Ida Dayak Sembuhkan Pangeran Arab Alami Koma 17 Tahun
Pasangan Kholid-Fery menduduki jabatan full hingga selesai. Sebab keduanya tidak mencalonkan diri kembali pada Pilkada serentak 2020.