“Jadi soal pembaran itu bukan ranah kita, tapi Sekretariat Daerah. Tapi orang awam taunya kita,” ucap Rayen.
Rayen mengakui dana pemasangan dan pemeliharaan lampu jalan pertahunnya sangat kecil. Sehingga agak sulit untuk mencover 20 kecamatan dan 305 desa.
Padahal kata dìa, usulan permintaan bantuan pemasangan lampu jalan dari desa dan kecamatan terus meningkat.
“Bayangkan begitu luasnya OKU Timur ini, dengan anggaran kita yang minim mana bisa tercover. Bahkan peralatan dan SDM kita juga minim,” katanya.
Saat dìtanya mengapa tidak hadir saat rapat lanjutan bersama Komisi II DPRD OKU Timur pada Jumat 11 Oktober 2024.
Rayen mengaku siang itu ia mendadak berangkat ke Palembang. Hal ini dìkarenakan ada keluarganya yang meninggal dunia.
“Siang itu aku dapat musibah pak, keluarga ada yang meninggal. Makanya saya mengutus Kabid, tapi ternyata dewan menolak untuk melanjutkan rapat,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa siap mengikuti kembali rapat bersama Komisi II DPRD OKU Timur. “Sedang dìjadwalkan kembali rapatnya, saya siap untuk hadir,” pungkasnya. (gas).