Masuk Masa Tanam, Petani Padi di OKU Timur Cemas Soal Kelangkaan Pupuk Subsidi, Dampaknya Bisa Begini

oleh
Petani dì Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura tengah membajak lahan sawahnya untuk persiapan masa tanam. Foto: Indra/idsumsel

OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Para petani padi dì Kabupaten OKU Timur saat ini mulai turun kesawah untuk memulai masa tanam. Hal ini karena sudah masuk musim penghujan.

Bahkan, para petani saat ini tengah menyemai bibit dan menyiapkan lahan persawahan dengan cara membajak untuk persiapan penanaman.

Aminudin (56) salah satu petani padi dì Dusun Bukit Napuh, Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura menjelaskan, memasuki masa tanam, saat ini ia tengah menggarap lahan persawahan.

Selain itu, ia juga tegah menyiapkan bibit padi dengan cara dìsemai yang akan dìtanam pada awal Desember 2023 ini.

“Saat ini para petani mulai menanam padi dì sawah. Namun kita khawatir soal kelangkaan pupuk bersubsidi,” jelasnya, Kamis 30 November 2023.

Kelangkaan pupuk saat masa tanam pertama tentu sangat mengkhawatirkan, karena berdampak terhadap tanaman.

Selain itu, ketika padi berumur 15 hari hingga satu bulan harus mendapatkan asupan pupuk yang cukup.

“Jika tidak dìkasih pupuk saat awal masa tanam, tentu akan berdampak pada pertumbuhan padi. Sehingga kualitas hasil produksi bisa berkurang,” ungkapnya.

Amin mengaku permasalahan pupuk selalu terjadi setiap musim tanam. Padahal ia tergabung dalam kelompok tani, tapi tetap merasakan kelangkaan pupuk setiap tahun.

Soal pengajuan pupuk tambahnya, kelompok tani yang melakukan pengajuan jumlah kebutuhan pupuk.

Misalnya punya lahan sawah 1 hakter berarti kebutuhan pupuknya yakni 8 karung atau 4 kwintal. “Pupuk tersebut berupa Urea dan Phonska,” bebernya.

Amin menuturkan, pupuk subsidi biasanya tersedia pada bulan Januari untuk masa tanam pertama. Kemudian keluar lagi sekitar bulan Juni untuk masa tanam kedua.

No More Posts Available.

No more pages to load.